Perjalanan Kita
Menundukkan kepala kebawah, adalah
merupakan lalu-lintas perjalanan dunia dan akhirat dan melepaskan
pandangan adalah merupakan penjara dunia dan akhirat. Penglihatan mata
adalah laksana penjara dunia dan akhirat, dalam arti jika penglihatan
sering engkau manjakan sedemikian rupa, memandang wajah ayu dan cantik,
maka sesungguhnya dibalik wajah ayu dan cantik itu terbukalah
pintu-pintu penjara dan engkau berada di dalamnya sebagai penghuni.
Engkau akan menuruti segala perintahnya dan akan menjadi budaknya
selama-lamanya, maka engkau akan luput dan kehilangan arah dari
perjalanan dunia dan akhirat.
Orang-orang yang menoleh kekiri dan
kekanan sesungguhnya tidak layak lagi berjalan bersama Tuhan, karena dia
sudah disibukkan oleh ” FIKIRANNYA ” yang tidak menyatu lagi dan
bercerai-berai serta tidak lagi patut mendengar perkataan Tuhan.
Pelihara hatimu dari segala jurusan pandangan mata, jika tidak..maka
engkau tidak akan lagi dapat memelihara untuk selama-lamanya.
Peliharalah matamu, niscaya Tuhan kan jaga hatimu. Jagalah dirimu dari
perbuatan mengumbar ” SYAHWAT ” niscaya Tuhan kan cukupi HAJATmu.
Peliharalah kedua matamu dan serahkanlah semua serta tinggalkan
kesemuanya kepada Tuhan…., bila telah engkau pelihara keduanya, niscaya
terperihalah hatimu dalam puri kerajaan-NYA. Yakni sudah tidak lagi
terpengaruh oleh pelbagai macam yang menarik perhatianmu juga tidak lagi
terpengaruh dan tergoda dari ketidak tetapan, ketidak mantapan. Dan,
engkau akan diberi kemampuan untuk mengarahkan dan menghimpun tekad yang
kuat dan kemampuan yang teguh. Itulah yang dimaksudkan dengan ” PURI
KERAJAAN ” Tuhan semesta alam.
Berulang kali DIA perkenalkan DIRI-NYA padamu, tetapi engkau belum
juga mengenal-NYA. Hal yang demikian berarti engkau telah menjauhkan
DIRI dari pada-NYA. Engkau sudah mendengar tutur kata-NYA dari lubuk
hati sanubarimu yang paling dalam, tetapi engkau belum juga mengetahui
bahwa itu adalah tutur kata-NYA, hal yang demikian sama halnya engkau
telah menjauhkan DIRI dari pada-NYA. Sebenarnya engkau dapat melihat
DIRIMU, sedangkan Tuhan semesta alam jauh lebih dekat dari dirimu bahkan
jauh lebih dekat dari urat lehermu. Itulah pengertian menjauh yang
sebenarnya.Engkau akan tetap tinggal terhijab dengan hijab TABIATMU sendiri, sekalipun sebenarnya telah Tuhan ajarkan padamu ILMU pengetahuan-NYA dan kerap juga engkau mendengarkan segala tutur kata-NYA, hingga engkau berpindah kepada kedudukan bekerja dengan-NYA. Adapun yang berhenti dan berdiri tegak di hadirat-NYA, sesungguhnya engkau telah memasuki tiap rumah yang tiada lagi rumah-rumah yang dapat menampungnya. Engkau sudah merasakan segala macam minuman tetapi masih saja tetap terasa haus dan dahaga. Lalu engkau sampai juga kehadirat-NYA dan DIA adalah tempat tinggalnya dan disisi-NYA adalah tempat penghentian dan berdiri-NYA.
Penghentian untuk berdiri tegak di HADIRAT-NYA adalah dibalik apa yang dikatakan dan MAKRIFAT itu adalah puncak yang dikatakan, sedangkan ILMU Pengetahuan itu adalah apa yang dapat dikatakan.
Bila engkau melihat sesuatu yang selain-NYA, sesungguhnya engkau takkan dapat lagi melihat-NYA.
Janganlah putus harapan dari pada-NYA….Andaikan engkau datang kepada-NYA dengan segala ucapan dan tutur kata yang buruk, maka sesungguhnya ampunan Tuhan lebih besar. KASIH SAYANG-NYA jauh lebih utama dari pada MURKA-NYA.
By : Kariyan Santri Gundul
menyegarkan dalam memahami ajaran islam yg rahmatan
BalasHapusizin membagikan
BalasHapus